NAMA : JIMMY HARIS SITOMPUL
PANGKAT : SERDA
NOSIS : 20190426-E
NO ABSEN : 06
PERCOBAAN
12
MEMBUAT
TAMPILAN NAMA SISWA
16 SEGMEN COMMON ANODA MENGGUNAKAN THRYSTOR
1. TUJUAN
: Agar bamasis mampu membuat nama siswa
menggunakan 16 segmen common anoda menggunakan Thrystor
2. ALAT DAN BAHAN :
a. 16 Segment Common Anoda
b. Power Supply
c. Live Wire
d. Thystor
e. NPN Transistor
f. Switch
g. Astabil Multivibrator
h. IC 555
i. Relay
j. Anoda
k. Osciloscope
3. DASAR TEORI
a. JELASKAN TENTANG 16 SEGMEN
COMMON ANODA
Ini
adalah 16 segmen LED katoda umum dan berwarna hijau. Keuntungan dari 16 segmen
adalah Anda tidak hanya dapat menampilkan 1234567890, tetapi juga
ABCDEFGHIJKLM. Ini kompatibel dengan papan roti dan dapat bekerja dengan Arduino dengan
menambahkan beberapa resistor yang membatasi saat ini. Jadi, Cocok untuk orang
yang pemula dalam hal elektronik.
b. JELASKAN TENTANG IC
REGULATOR 7805
IC
Voltage Regulator (7805)
IC jenis ini digunakan untuk meregulasi tegangan yang akan
digunakan dalam sebuah rangkaian. IC 7805 dapat meregulasi tegangan output
menjadi 5 Volt dengan syarat tegangan inout yang masuk ke dalam IC 7805 harus
lebih dari 5 Volt. Jika tegangan yang masuk ke dalam IC kurang dari 5 Volt maka
tegangan yang dihasilkan tidak akan stabil atau kurang dari 5 Volt. Sedang
batas input maksimum yang dibolehkan dapat dilihat di datasheet IC 7805.
Keunggulan:
Jika dibandingkan dengan regulator tegangan lain. IC 7805 ini
mempunyai beberapa keunggulan yaitu:
1. Untuk meregulasi tegangan DC tidak memerlukan komponen
tambahan lain
2. Aplikasi mudah dan hemat ruang
3. Memiliki proteksi terhadap overeload, overheat dan hubung
singkat
Kekurangan:
1. Tegangan input harus lebih tinggi 2-3 volt dari 5 Volt. Jadi
kurang efektif untuk meregulasi 6 V
2. Karena arus sama dan yang diregulasi adalah tegangan maka
akan terjadi panas pada IC sehingga perlu heatsink
(pendingin yang cukup).
Cara kerja IC 7805:
Untuk dapat melihat cara kerja IC 7805 dapat dilihat pada
rangkaian di bawah ini. Ketika saklar di switch on maka arus akan menuju fuse
kemudian dioda. Untuk rangkaian DC murni misal dari aki maka filter capasitor
dapat dihilangkan. Tegangan yang semula adalah 12V setelah melewati IC 7805
maka tegangan akan menjadi 5 Volt. Led yang dirangkai dengan resistor disini
berfungsi untuk indikasi bahwa arus mengalir ke rangkaian.
c. JELASKAN TENTANG VOLTAGE DIVIDER
Rangkaian pembagi
tegangan biasanya digunakan untuk membuat suatu tegangan referensi dari sumber
tegangan yang lebih besar, titik tegangan referensi pada sensor, untuk
memberikan bias pada rangkaian penguat atau untuk memberi bias pada komponen
aktif. Rangkaian pembagi tegangan pada dasarnya dapat dibuat dengan 2 buah
resistor, contoh rangkaian dasar pembagi tegangan dengan output VO dari
tegangan sumber VI menggunakan resistor pembagi tegangan R1 dan R2 seperti pada
gambar berikut. Rangkaian Dasar Pembagi Tegangan Dari rangkaian pembagi
tegangan diatas dapat dirumuskan tegangan output VO. Arus (I) mengalir pada R1
dan R2 sehingga nilai tegangan sumber VI adalah penjumlahan VS dan VO
sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut. Nampak bahwa tegangan masukan terbagi
menjadi dua bagian ( o S v , v ), masing-masing sebading dengan harga resistor
yang dikenai tegangan tersebut. Sehingga besarnya VO dapat dirumuskan
sebagai berikut.
4. Thyristor
Thrystor adalah komponen elektronika yang berfungsi
sebagai saklar (switch) atau pengendali yang terbuat dari bahan semikonduktor.
Thyristor yang secara ekslusif bertindak sebagai saklar ini pada umumnya
memiliki dua hingga empat kaki terminal. Meskipun terbuat dari semikonduktor,
Thyristor tidak digunakan sebagai Penguat sinyal seperti Transistor. Istilah
“Thyristor” berasal dari bahasa Yunani yang artinya adalah “Pintu”.
JENIS-JENIS THYRISTOR
Beberapa komponen elektronika yang
tergolong dalam kelompok Thyristor diantaranya seperti dibawah ini :
SCR
(Silicon Controlled Rectifier)
SCR adalah jenis Thyristor yang memiliki
tiga kaki terminal yang masing-masing terminal dinamai dengan GATE, ANODA dan
KATODA. Secara struktur, SCR terdiri dari 4 lapis semikonduktor yaitu PNPN yang
terminal pengendalinya terdapat pada lapisan P (Positif).
Cara
Kerja SCR –
Saat tidak dialiri arus listrik, SCR akan berada di keadaan OFF. Saat terminal
GATE-nya dialiri arus rendah, SCR akan menjadi ON dan menghantarkan arus
listrik dari ANODA ke KATODA. Meskipun arus listrik GATE-nya dihilangkan, SCR
akan tetap dalam keadaan ON hingga arus yang mengalir dari ANODA ke KATODA
tersebut juga dihilangkan atau 0V.
SCS
(Silicon Controlled Switch)
SCS merupakan jenis Thyristor yang
memiliki 4 kaki terminal yaitu terminal GATE, ANODE GATE, ANODE dan CATHODE.
Sama seperti SCR, SCS atau Silicon Controlled Switch juga berfungsi sebagai
Saklar.
Cara
Kerja SCS –
Cara Kerja SCS hampir sama dengan SCR, namun SCS dapat di-OFF-kan dengan cara
memberikan tegangan tertentu pada kaki terminal Anode Gate (Gerbang Anoda).
Perangkat ini juga dapat dipicu dengan memberikan tegangan negatif ke Anode
Gate, arus listrik akan mengalir satu arah yaitu dari Anoda (A) ke Katoda (K).
TRIAC
(Triode from Alternating Current)
TRIAC adalah Thyristor yang berkaki
terminal tiga yang masing-masing terminalnya dinamai dengan GATE, MI1 dan MI2.
Setelah dipicu (trigger) menjadi ON, TRIAC mampu menghantarkan arus listrik
dari kedua arah. Oleh karena itu, TRIAC sering disebut juga dengan
Bidirectional Triode Thyristor.
Cara
Kerja TRIAC –
Cara Kerja TRIAC juga hampir sama dengan SCR, namun TRIAC dapat mengendalikan
arus listrik dari dua arah baik dari arah MT1 ke MT2 ataupun dari MT2 ke MT1.
Dengan demikian TRIAC dapat digunakan sebagai saklar yang mengendalikan arus DC
maupun arus AC. TRIAC akan berubah menjadi kondisi ON dan menghantarkan arus
listrik apabila terminal GATE-nya diberikan arus listrik, jika arus listriknya
dihilangkan makan TRIAC akan berubah menjadi OFF.
DIAC (Diode Alternating
Current)
DIAC adalah Thyristor yang hanya memiliki
dua kaki terminal dan dapat menghantar arus listrik dari kedua arah apabila
tegangan melampaui batas tegangan breakovernya (tegangan breakdown). DIAC
sering disebut juga dengan Bidirectional Thyristor.
Cara
Kerja DIAC –
DIAC akan berada di kondisi OFF apabila tegangan yang diberikannya masih
dibawah tegangan breakover-nya. Ketika tegangan mencapai atau melampaui batas
breakover-nya, DIAC akan berubah menjadi kondisi ON dan menghantarkan arus
listrik. Setelah DIAC dipicu menjadi ON, DIAC akan terus menghantarkan arus
listrik (dalam kondisi ON) meskipun tegangan yang diberikan tersebut turun
dibawah tegangan breakover. DIAC hanya akan berhenti menhantarkan arus listrik
atau berubah menjadi kondisi OFF apabila tegangan yang diberikannya menjadi “0”
atau dengan kata lain arus listriknya diputuskan.
5. GAMBAR RANGKAIAN NAMA SISWA 16 SEGMENT COMMON ANODA MENGGUNAKAN THYSTOR
6. KESIMPULAN DAN ANALISA
Dapat disimpulkan
dari percobaan diatas tentang percobaan membuat nama siswa 16 segment common
anoda menngunakan Thrystor adalah dari rangkaian diatas, dapat disimpulkan
untuk 16 segmen display model Anoda . Commonnya harus dihubungkan ke Vcc
sedangkan segment-segmentnya dihubungkan ke ground dan sebaliknya bila 16
segment display model Katoda.
16
segmen LED anoda
umum dan berwarna hijau. Keuntungan dari 16 segmen adalah Anda tidak hanya
dapat menampilkan 1234567890, tetapi juga ABCDEFGHIJKLM. Ini kompatibel
dengan papan roti dan dapat bekerja dengan Arduino dengan menambahkan beberapa
resistor yang membatasi saat ini. Jadi, Cocok untuk orang yang pemula dalam hal
elektronik.
Dari percobaan rangkaian di atas dapat
kita analisa bahwa :
Rangkaian 16 segmen
common Anoda akan menyala apabila switching kita ubah menjadi on,
maka led akan menyala sesuai dengan susunan rangkaian yang kita buat
yaitu JIMMY HARIS
Rangkaian 16 segmen
common Anoda akan mati apabila switching kita ubah menjadi off, maka
led akan mati sesuai dengan susunan rangkaian yang kita buat yaitu JIMMY
HARIS
Pada Rangkaian Anoda 16 Segmen akan
tetap menyala walaupun setiap LED tidak di berikan ground pada tiap tiap
kakinya, berbeda halnya dengan common Anoda yang masing masing 16 segmen harus
di berikan ground di setiap kaki kakinya